Untuk pertama kali setelah sepuluh tahun, binatang misterius bertanduk dua, Saola (Pseudoryx nghetinhensis), terlihat di pegunungan Annamite yang terbentang antara Laos dan Vietnam. Sayang, setelah ditangkap, binatang pemalu ini meninggal.
Dalam rilis yang disiarkan International Union for Conservation Nature (IUCN) pada 16 September 2010, Saola yang berkerabat dekat dengan kerbau (Bubalus Bubalis) ini ditangkap penduduk pada akhir Agustus lalu di Provinsi Bolikhamxay, Laos.
Ketika berita penangkapan itu sampai ke pemerintah Laos, Dinas Kehutanan dan Pertanian Provinsi Bolikhamxay atas saran IUCN Saola Working Group dan Wildlife Conservation Society (WCS) memeriksa Saola dan lalu melepaskannya kembali. Namun sayang, karena terlalu lama ditangkap, Saola keburu meninggal meski gambarnya sempat diabadikan.
“Kami berharap informasi yang didapat dari kejadian ini bisa memastikan ini bukanlah terakhir kalinya penampakan Saola,” kata William Robichaud, Koordinator IUCN Saola Working Group. Harapan ini karena penampakan terakhir kali sebelum ini saat direkam kamera jebakan pada 1999.
Jasad Saola yang meninggal ini dibawa ke Pakxan, ibukota provinsi, di mana biolog dari WCS dan pemerintah Laos menganalisisnya. Inilah kali pertama spesimen Saola didapatkan secara utuh.
“Studi jasad ini bisa menghasilkan beberapa hal,” kata Dr. Pierre Comizzoli, seorang ahli hewan dari Smithsonian Conservation Biology Institute dan anggota IUCN Saola Working Group. “Kekurangtahuan kita mengenai biologi Saola adalah hambatan utama untuk mengkonservasinya.”
Sementara itu, pemerintah Laos meminta penduduk di sekitar kawasan Saola hidup untuk tak pernah menangkap Saola. “Sebagai pihak dari Konvensi Keragaman Hayati dan bagian dari Strategi Konservasi Keragaman Hayati Nasional, Laos berkomitmen untuk menjaga keragaman hayati dan kami ingin memberi perhatian khusus pada “spesies berstatus” seperti Saola ini,” kata Bouaphanh Phanthavong, Direktur Konservasi Hutan Laos.
Saola pertama kali ditemukan pada 1992 di Cagar Alam Vu Quang di Vietnam, dekat perbatasan dengan Laos. Dengan dua tanduk panjang dan tanda putih di kepala, Saola mirip antelop di Afrika Utara, meski sebenarnya lebih berkerabat dekat dengan kerbau.
Saola bersama kerbau termasuk dalam Suku Bovini. Jika kerbau dan anoa masuk dalam genus Bubalus, maka Saola merupakan genus tersendiri yang disebut Pseudoryx. Saola menjadi satu-satunya spesies yang masuk genus ini.
Saola sangat pemalu dan tak satupun biolog pernah melihatnya di alam bebas. IUCN memasukkan Saola dalam Daftar Merah Hewan Terancam Punah, karena diperkirakan tak lebih dari 100 ekor yang hidup. Saola juga tak ada di kebun binatang, karena tak diketahui cara menangkarkannya. Binatang misterius ini diduga adalah basis mitos binatang bertanduk satu dalam kebudayaan China yang dinamakan Qilin, meski saat ini tak ada lagi hidup di kawasan China.
0 comment:
Posting Komentar